Senin, 13 April 2009

Keluarga Harmonis

Bagaimana Menciptakan Keluarga Harmonis
Suami Istri ibarat puzzle, potongannya saling melengkapi, jika salah-satu hilang maka rumah tangga juga tidak akan lengkap seperti demikian halnya puzzle.
Untuk membentuk keluarga harmonis adalah tanggung jawab suami dan istri, bukan hanya suami atau isteri saja. Keluarga bisa harmonis, suami-isteri dapat rukun jika masing-masing mensyukuri apa yang ada pada pasangannya.Masalah tidak ada kecocokan 100 persen merupakan hal yang biasa karena suami-isteri adalah dua orang yang berbeda, yang dibesarkan oleh keluarga yang berbeda, untuk itu diperlukan saling pengertian kedua belah pihak agar dapat menyesuaikan diri.
Adakalanya pasangan suami istri yang bekerja merasa hubungannya tidak semesra dulu ketika baru pertama kali berumah tangga, ditambah keduanya selalu disibukkan dengan pekerjaan, pulang ke rumah capek, perlu istirahat dan besok harus bekerja lagi.
Beberapa riset membuktikan, untuk menghidupkan kembali hubungan suami istri seperti ketika pertama kali menikah, keduanya perlu meluangkan waktu bersama seperti bulan madu kembali (re-honeymoon), hal itu kemungkinan besar membuat hubungan akan menjadi membaik.
Demikian sebaliknya, jika pasangan suami-istri yang terlalu sering berkumpul, menurut salah satu penelitian di Amerika Serikat, pasangan tersebut perlu untuk berjauhan untuk beberapa saat, hal itu bisa menimbulkan rasa kangen saat keduanya tidak bersama.
Namun, jika ketidakcocokan dalam rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan diperbaiki lagi serta berpisah merupakan jalan satu-satunya, sebaiknya berpisah daripada anak dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis, anak-anak berhak dibesarkan dalam kedamaian.Perceraian tidak selalu berakibat buruk, apalagi kalau setelah bercerai hubungan orangtua masih tetap baik. Anak akan tetap merasakan kasih sayang dan akan belajar menerima kenyataan tanpa merasa terluka.

Kunci Bahagia dunia dan Akherat

Sobat, kebahagiaan adalah sesuatu yang kita cari dalam hidup ini bahkan merupakan tujuan hidup kita. Bukankah sepanjang hidup kita senantiasa mencari sesuatu yang lebih baik lagi? Banyak orang yang mencari kebahagiaan tetapi tak kunjung dapat. Ini sama sekali bukan berarti bahwa kebahagiaan itu sulit ditemukan. Bahkan sebenarnya kebahagiaan itu berada sangat dekat dengan kita. Yang membuat kita sulit menemukan kebahagiaan adalah karena kita sering terkecoh oleh sesuatu yang “menyamar” sebagai kebahagiaan

Sobat, Tahukah Anda siapa yang sering menyamar sebagai kebahagiaan? Inilah yang disebut kesenangan. Banyak orang yang merancukan kebahagiaan dengan kesenangan. Kesenangan bersifat sementara. Kesenangan bisa dicapai dari hal-hal yang bersifat fisik. Ini menghasilkan kepuasan, tetapi kepuasan yang dihasilkan tidak akan bertahan lama.

Kebahagiaan yang bergantung pada kesenangan fisik tidak mantap; suatu hari, kebahagiaan itu Anda rasakan, esoknya mungkin tidak. Ketika memilih “kesenangan” dan menganggapnya sebagai “kebahagiaan”, itu artinya kita sudah berjalan ke arah yang berbeda dengan jalan kebahagiaan. Karena itu, semakin jauh menikmati kesenangan, semakin jauh pulalah kita dari jalan kebahagiaan.

Ketika seseorang akan melakukan korupsi, ia pasti didorong oleh keinginannya untuk hidup lebih baik, untuk hidup lebih nyaman, untuk mencapai kebahagiaan. Orang yang korupsi sebenarnya mencari kebahagiaan, tetapi ia tidak menyadari bahwa apa yang ada di depan matanya itu sama sekali bukan kebahagiaan. Ia tidak tahu bahwa saat ini sedang berhadapan dengan “kesenangan” . Ia telah melihat “kesenangan” sebagai “kebahagiaan”. Orang yang berselingkuh sama saja. Orang-orang ini juga adalah mereka yang mendambakan kebahagiaan. Ketika melihat lawan jenis yang menggairahkan, yang terbayang di mata mereka adalah kebahagiaan apabila mereka mendapatkannya. Mereka juga tidak sadar bahwa yang berdiri di hadapan mereka bukanlah kebahagiaan, melainkan kesenangan dan kenikmatan yang menyamar sebagai kebahagiaan.

Sobat, Jalan kebaikan senantiasa berakhir pada kebahagiaan, sementara jalan kesenangan sering berakhir pada kesengsaraan. Kebahagiaan itu adalah apa yang kita lakukan dan tercapainya segala sesuatu sesuai dengan keridhoan Allah SWt dan keridhoan Allah Swt akan tercapai bila kita melakukan segala sesuatu berdasarkan perintah dan larangan-Nya. Itulah yang menjadikan hati kita tenang dan kedamaian pikiran. Makin tinggi tingkat ketenangan pikiran kita, makin besar kedamaian yang kita rasakan, makin besar kemampuan kita menikmati hidup yang bahagia.

Orang yang berbahagia adalah orang yang dapat mengurai dan menjawab dengan benar dari mana kita berasal? ( Siapa yang menciptakan kita?) , Untuk apa kita hidup?, Dan Mau kemana kita akan kembali setelah hidup di dunia ini? . Orang yang berbahagia adalah orang yang dapat berdamai dengan dirinya, dengan orang lain, dan dengan Allah SWt.

Mau lihat foto-foto Adikku Daisy Fidelya and Aku, silahkan KLIK Disini?



















Cara membuat BLOG, untuk pertama yang harus dilakukan adalah :

1.Harus punya alamat email dulu, kalau belum punya harus buat lewat yahoo.co.id

2.Setelah punya email baru bisa membuat BLOG dengan cara masuk ke blogger atau KLIK DISINI. atau lewat http://blogger.com/

3.Pelajari terus dengan coba klik perintahnya, nggak usah takut salah,

4.Setelah kita selesai menulis, dan menampilkan beberapa gambar & foto klik di kiri bawah tulisan terbitkan entri(warna oranye)

5.Sebenarnya sangat mudah cara membuatnya, asal kita telaten dan ada kemauan untuk belajar.

6. Selamat mencoba dan mencoba semoga berhasil, sekali lagi nggak perlu takut salah, dan rusak komputernya. Kan ada reparasi? OKE

1 komentar: